Faris Pasha Firdaus ( Janatun Firdaus )

Sabtu, 24 Maret 2012

Membangunkan Pemuda Indonesia



Pemuda merupakan kreator serta inisiator sebuah perjuangan. Bangsa Indonesia telah menyaksikan bagaimana perjuangan yang telah diciptakan kaum muda dalam perjalanan sejarahnya. Kita dapat melihat, sedikitnya terdapat lima momentum perjuangan bangsa Indonesia yang tidak lepas dari peran kaum muda; kebangkitan nasional 1908, sumpah pemuda 1928, proklamasi kemerdekaan 1945, kelahiran orde baru 1966 dan gerakan reformasi 1998.

Sejarah bangsa Indonesia telah memperlihatkan pada kita betapa besarnya peranan para pemuda. Seperti Tan Malaka, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Mohammad Natsir yang merupakan founding fathers bangsa ini, mereka semua memulai perjuangannya sejak berusia muda. Mereka telah menggoreskan tinta kehormatan dan pena kemuliaan dalam sejarah bangsa ini. Pengakuan dan penghormatan atas kontribusi besar mereka tak hanya terdengar di negeri bahkan menggaung sampai ke negeri orang.

Namun, bila kita melihat kenyataan semangat pemuda masa kini sangat berbeda jauh dengan semangat pemuda pada era sebelumnya. Pemuda kini hidup dalam dunia yang serba pragmatis. Hal ini sebagai imbas dari guliran budaya globalisai yang merasuki budaya Indonesia lewat perkembangan teknologi dan informasi yang sangat memikat. Walaupun globalisasi tidak selalu membawa dampak negatif. Namun globalisasi di Indonesia lebih banyak berdampak negatif, seperti pola hidup masyarakat yang menjadi lebih konsumtif, hedonis, dan materialistis.

Tantangan semakin berat seiring dengan pudarnya jiwa perjuangan serta persatuan pemuda. Persatuan dan kesatuan terancam oleh berbagai persoalan kebangsaan. Pada saat keadaan Indonesia mengalami krisis multidimensional, pemuda seyogyanya mampu merevitalisasi persatuan dan kesatuan bangsa. Perjuangan terberat bagi pergerakan pemuda saat ini bukan semata menggantikan sebuah roda pemerintahan.

Perjuangan terberat dari gerakan pemuda saat ini adalah revolusi “mindset” atau cara pandang pemuda dan kepada nilai-nilai kebangsaan yang beradab. Bung karno pernah mengatakan “musuh kita hari ini tidak lagi melawan penjajah, tetapi musuh kita hari ini adalah melawan pengrusak anak bangsa”.

Pemuda diharapkan mampu menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa yang senantiasa siap untuk selalu mengambil peran dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan berbangsa dan bernegara. Sebagai mana yang telah dicita-citakan oleh proklamator negeri ini. Dengan harapan mudah-mudahan pemuda pemudi Indonesia dan generasi penerus bangsa, dapat menjadi soekarno-soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan NKRI.

Tulisan ini di Muat di Harian Seputar Indonesia tgl 28 Oktober 2011

0 komentar:

Posting Komentar